Pengertian Benda Tegar.
Benda Tegar adalah sistem partikel yang mana posisi relative
partikel-partikelnya ,satu dengan yang lainnya
di dalam system,(dianggap) tetap.
Akibatnya ketika benda ini berotasi terhadap sumbu yang tetap,maka jarak setiap
partikel dalam sistem terhadap sumbu rotasi akan selalu tetap.Di sini kita
hanya akan meninjau gerak rotasi dengan sumbu putar yang tetap orientasinya.
Gerak rotasi murni adalah gerak dari sebuah benda tegar
dimana seluruh partikel di dalam benda tersebut bergerak dalam lingkaran yang
pusatnya terletak pada garis lurus yang disebut sumbu rotasi.
Gerak translasi murni adalah gerak dari sebuah benda
partikel selama bergerak sumbu kerangka acuan yang melekat pada benda
(x’,y’,z’) selalu sejajar dengan keranggka acuannya sendiri (x,y,z).
Gerak Translasi dan rotasi
- Momen Gaya
Momen gaya
atau sering disebut momen putar atau torsi yang diberi lambang T (dibaca :tau) merupakan salah satu bentuk
usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan.Misalnya jungkat
jungkit,dengan titik acuan adalah poros jungkat jungkit.
dengan salah satu titik sebagai titik acuan.Satuan dari
momen gaya
adalah N.m setara dengan joule.
Rumus
torsi
Momen gaya
yang menyebabakan putaran benda searah jarum jam disebut momen gaya positi,sebaliknya yang menyebabkan benda
berlawanan arah jarum jam disebut momen gaya
negatif.
B.Gerak
Translasi Murni
Jika
gaya total yang bekerja pada benda tidak nol maka pusat massa benda bergerak
(benda melakukan translasi).
Jika
gaya-gaya tersebut menyebabkan torka total nom maka benda tidak melakukan
rotasi. Kondisi ini disebut translasi murni.
C.Gerak Rotasi
Murni
Jika
gaya total yang bekerja pada benda nol maka pusat massa benda tidak bergerak
(benda tidak melakukan translasi). Tetapi benda mungkin melakukan rotasi jika
momen gaya tidak nol. Keadaan semacam ini disebut rotasi murni
Sistem benda
Sistem benda adalah gabungan beberapa benda yang mengalami gerak secara bersama-sama. Pada sistem benda pada materi ini dapat merupakan gabungan gerak translasi dan rotasi. Contohnya adalah sistem katrol dengan massa tidak diabaikan. Contoh :
Sistem benda adalah gabungan beberapa benda yang mengalami gerak secara bersama-sama. Pada sistem benda pada materi ini dapat merupakan gabungan gerak translasi dan rotasi. Contohnya adalah sistem katrol dengan massa tidak diabaikan. Contoh :
Balok A 2 kg berada di atas meja licin dihubungkan
tali dengan balok B 3 kg melalui katrol sehingga Sistem Benda dapat menggantung
seperti pada Gambar (a).
Jika massa katrol sebesar 2 kg dan jari-jari 10 cm maka tentukan :
a. percepatan benda A dan B,
b. percepatan sudut katrol,
c. tegangan tali TA dan TB!
Penyelesaian
mA = 2 kg
mB = 3 kg → wB = 30 N
mk = 2 kg → k =
Jika massa katrol sebesar 2 kg dan jari-jari 10 cm maka tentukan :
a. percepatan benda A dan B,
b. percepatan sudut katrol,
c. tegangan tali TA dan TB!
Penyelesaian
mA = 2 kg
mB = 3 kg → wB = 30 N
mk = 2 kg → k =
a. Percepatan balok A dan B
Balok A dan B akan bergerak lurus dan katrol berotasi sehingga dapat ditentukan percepatannya dengan bantuan gambar gaya-gaya seperti pada Gambar (b).
Balok A dan B akan bergerak lurus dan katrol berotasi sehingga dapat ditentukan percepatannya dengan bantuan gambar gaya-gaya seperti pada Gambar (b).
Balok A : translasi
ΣF = m a
TA = mA a = 2 a ………………………………
a) Balok B : translasi
ΣF = m a
30 − TB = 3a
TB = 30 − 3a …………………………………
b) Katrol : berotasi
Στ = I α
(TB − TA) R = k mk R2 .
TB − TA = . 2 . a
Substitusi TA dan TB dapat diperoleh:
(30 − 3a) − (2a) = a
30 = 6a → a = 5 m/s2
ΣF = m a
TA = mA a = 2 a ………………………………
a) Balok B : translasi
ΣF = m a
30 − TB = 3a
TB = 30 − 3a …………………………………
b) Katrol : berotasi
Στ = I α
(TB − TA) R = k mk R2 .
TB − TA = . 2 . a
Substitusi TA dan TB dapat diperoleh:
(30 − 3a) − (2a) = a
30 = 6a → a = 5 m/s2
b. Percepatan sudut katrol sebesar:
α = a / R = 5 / 0,1 = 50 rad/s2
c. Tegangan talinya:
TA = 2a = 2 . 5 = 10 N
TB = 30 − 3a = 30 − 3 . 5 = 15 N
TA = 2a = 2 . 5 = 10 N
TB = 30 − 3a = 30 − 3 . 5 = 15 N
Gerak Translasi
dan Rotasi
A. Momen Gaya
Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan
salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain
jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Pada katrol
yang berputar karena bergesekan dengan tali yang ditarik dan dihubungkan dengan
beban.
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak
terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut
dengan momen putar atau torsi, diberi lambang t
Ujhhh
Gerak Translasi dan Rotasi
Kalian sudah mengetahui bahwa keadaan benda yang memiliki resultan momen gaya nol, yaitu bendanya akan setimbang rotasi. Bagaimana jika resultan tidak nol? Jawabannya harus kalian hubungkan hukum II Newton.Jika benda dipengaruhi gaya yang tidak nol maka benda itu akan mengalami percepatan. ΣF = m a. Apabila hukum II Newton ini kalian terapkan pada gerak rotasi maka saat benda bekerja momen gaya yang tidak bekerja momen gaya yang tidak nol maka bendanya akan bergerak rotasi dipercepat.
1. Gerak Semu atau Relatif
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).
Contoh :
- Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak.
- Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
2. Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
- Gerak terhadap kereta krl
- Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
- Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil.
Misal :
- Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
- Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti
Rumusnya :
V = S / T
dengan :
V = kecepatan
S = Jarak
T = waktu
Artinya : apabila ada seseorang yang menempuh jarak sejauh 100 meter dalam waktu 10 detik, maka kecepatannya adalah 10 m/s. Satuan kecepatan sendiri bermacam-macam, tetapi yang sering digunakan adalah KM/Jam.
Jika ada seorang pelari yang berhasil memecahkan rekor kejuaraan lari 100 meter dengan memakan waktu sebesar 10 detik, maka sebenarnya dia sama saja dengan berlari berkecepatan 36 KM/Jam.
Sedangkan percepatan adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu tertentu.
Rumusnya :
A = ΔV/ ΔT
dengan :
A = Percepatan
ΔV = perubahan kecepatan
ΔT = perubahan waktu
Artinya : apabila ada seseorang mengendarai mobil yang melaju dengan kecepatan 40 m/s lalu karena dikejar polisi dia langsung menginjak gas dan dalam 10 detik kecepatan mobil itu menjadi 60 m/s maka percepatan mobil itu adalah 2m/s. Hal ini dapat dihitung dengan rumus diatas :
A = ΔV/ ΔT
A = (60-40)/10
A = 20/10
A = 2 m/s2
Nah perbedaan PERCEPATAN dan KECEPATAN yang paling mendasar adalah dalam PERCEPATAN adalah seberapa cepat sebuah mobil dapat menambah kecepatannya, sedangkan KECEPATAN mencermati seberapa cepat sebuah mobil menempuh jarak tertentu.
Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa di setiap majalah mobil menunjukkan tentang seberapa cepat sebuah mobil dapat mencapai kecepatan 100 KM/Jam dari keadaan diam. Setiap mobil pasti dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam, tetapi hanya mobil-mobil yang mahal saja yang dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam dalam waktu kurang dari 10 detik
kecepatan
kecepatan adalah besaran dalam fisika yang mempunyai satuan meter/sekon, kecepatan dapat diperoleh dari perkalian antara jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh, kecepatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = s/t
dimana v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (sekon)
percepatan
percepatan adalah besaran dalam fisika yang yang mempunyai satuan m/s2, percepatan juga merupakan besaran vektor, artinya besaran yang mempunyai arah. percepatan dapat dirumuskan :
a = v/t
dimana a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
kecepatan adalah besaran dalam fisika yang mempunyai satuan meter/sekon, kecepatan dapat diperoleh dari perkalian antara jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh, kecepatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = s/t
dimana v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (sekon)
percepatan
percepatan adalah besaran dalam fisika yang yang mempunyai satuan m/s2, percepatan juga merupakan besaran vektor, artinya besaran yang mempunyai arah. percepatan dapat dirumuskan :
a = v/t
dimana a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
2 comments:
Bro tambahin contoh soalnya deh, makin ajib dah nih postingan hehe.... postingan yang menarik, visit juga www.ipb.ac.id
untuk soal kita tidak bisa memposting bro
Post a Comment