A. Pendahuluan
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden
Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara
termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda
gagasan itu dibawa ke Indonesia
dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia
yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat
Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya
larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H.
Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran
nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan
seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung
menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia)
yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada
tahun 1938.
Pada waktu
pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan
dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan. Sekitar tahun 1961 kepanduan
Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3
federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September
1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga
federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia). Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo
masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh
pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara
komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan
bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238
tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani
oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke
Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia
yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi
lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam
Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa
perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka
ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan
Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat,
dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 %
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961
Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di
bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian
Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir
Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi.
Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk
menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri
Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi
bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan
transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan
dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa
dengan berbagai instansi terkait.
SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA
A.
Pendahuluan
Kalau kita
mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat
hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di
negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi
gerakan kepramukaan.
B.
Riwayat
hidup Baden Powell
Lahir tanggal
22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell
seorang Professor Geometry di Universitas Oxford,
yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang
berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a.
Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan
pembinaan watak ibunya.
b.
Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar,
berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c.
Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu,
suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga
disukai teman-temannya.
d.
Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada
Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak
gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e.
Terkepung bangsa Boer di kota
Mafeking,
Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f.
Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan
mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini
ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda
Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth
seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih
anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.Kemudian dipanggil 21
pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah
Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir
Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan
dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada
tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya,
Afrika.
C.
Sejarah
Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908
Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang
dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For
Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian
berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama
Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan
organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian
diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga
dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard
Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak
rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala. Tahun 1918 beliau membentuk
Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau
menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini
menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai
bahagia. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
- Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
- Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
- Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
- Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
- Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
- Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
- Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
- Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
- Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
- Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
- Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
- Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
- Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
- Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
- Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
- Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
- Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
- Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
- Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914
beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana
tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau
mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat
pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva,
Swiss.
Sejak tahun
1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh
Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry
(Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen. Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5
kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria.
Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia
Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang gerakan
pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota
Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura,
seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian
dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas
kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :
1.
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan
istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan
bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang
bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar
tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan
besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan
dalam keadaan bagaimanapun juga.
4.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan
salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni
yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
5.
Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi
lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada
dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad
dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-citanya.
6.
Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas
hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia
yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah
air, bangsa dan negara Republik Indonesia
serta kepada umat manusia.
Penggunaan Lambang
Lambang gerakan
pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan,
tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan
sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan
pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi
handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1.
Mempramukakan kaum muda, Yang dimaksud dengan
mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai
anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda
yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2.
Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek), Bahwa semua sendi program pendidikan yang
dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang
dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada
eranya.
3.
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang
memiliki jiwa bela Negara, Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni
menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus.
Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian
dari kebutuhan bangsa dan Negara.
4.
Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka
agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini
dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode
kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap
terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya
PRINSIP DASAR
KEPRAMUKAAN DAN METODE KEPRAMUKAAN
1.
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
2.
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam
setiap kegiatan.
3.
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
PRINSIP DASAR
KEPRAMUKAAN
1. Prinsip
Dasar Kepramukaan adalah:
- Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
- Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
- Peduli terhadap diri pribadinya;
- Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar
Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya,
bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan
pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat.
Menerima secara sukarela Prinsip Dasar
Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya :
Mentaati perintah Tuhan Yang Maha
Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan
segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Mengakui bahwa manusia tidak
hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat
yang lebih mulia dari makhluk lainnya.
Dalam kehidupan bersama didasai
oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil
dan beradab. Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa
di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi
manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan rukun dan damai.
Memiliki kewajiban untuk menjaga
dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima
kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memerlukan lingkungan
hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan
kesejahteraan hidupnya. Karena itu
manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik
SISTEM AMONG
1.
Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan
antara pembina dengan anggota muda dan anggota dewasa muda menggunakan sistem
among.
2.
Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa
tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
3.
Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka
melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing
ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b. Ing
madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c.
Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi
dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
4.
Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib
bersikap dan berperilaku berdasarkan:
a.
Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan,
kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin
disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia,
negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda dan anggota
dewasa muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib
memperhatikan perkembangan anggota muda dan anggota dewasa muda secara pribadi
agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
kepramukaan.
6.
Anggota Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan
pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan
anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang
baik.
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan
Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap
anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap
megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan
Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,
antara lain :
1. Menanamkam
rasa percaya diri.
2. Menambah
semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Siap
mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4. Rasa bangga
sebagai Pramuka.
5. Memiliki Buadaya
Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib
dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan
pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan
kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), disamping wajib
menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di
satuan masing-masing.
KIASAN DASAR
1.
Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur
terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai
dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan
dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak
hanya menarik, menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat,
kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
2.
Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai
tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta
merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota
muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman
KODE KEHORMATAN
1.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang
disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari
Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
2.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut
Satya adalah:
a.
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon
anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b.
Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji;
c.
Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
lingkungannya.
3.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral
yang disebut Darma adalah:
a.
Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur.
b.
Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota
Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c.
Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal
dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong;
d.
Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan
Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan
kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
4.
Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi
Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka
dalam hidup dan kehidupan berorganisasi.
5.
Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya.
PENGAMALAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA
Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
1.
Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan
masing-masing
2.
Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
3.
Mengenal , memelihara, dan melestarikan lingkungan
beserta alam seisinya
4.
Memiliki sikap kebersamaan , tidak mementingkan diri
sendiri , baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat ,
membina persaudaraan dengan pramuka sedunia
5.
Hidup secara sehat jasmani dan rohani
6.
Belajar mendengar , menghargai dan menerima pendapat /
gagasan orang lain , membina sikap mawas diri , bersikap terbuka , mematuhi
kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan kesatuan dan
persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku
sopan , ramah dan sabar
7.
Membiasakan diri memberikan pertolongan dan
berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun social , membina ketabahn dan
kesabaran dalam menghadapi /mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail
sikap putus asa
8.
Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan
sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan , berupaya melatih
ketrampilan dan pengetahuan sesuai kemampuanya , riang gembira dalam
menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
9.
Bertindak dan hidup secara hemat , serasi dan tidak
berlebihan , teliti , waspada dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan
membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau
mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
10.
Mengendalikan dan mengatur diri , berani menghadapi
tantangan dan kenyataan , berani dalam kebenaran , berani mengakui kesalahan ,
memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar , taat terhadap aturan dan
kesepakatan
11.
Membiasakan diri menepati janji , memenuhi aturan dan
ketentuan yang berlaku , kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan
dan perbuatan , bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi
12.
Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam
upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan , berhati – hati dalam
bertindak , bersikap dan berbicara
METODE KEPRAMUKAAN
1.
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif
progresif melalui:
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
- Belajar sambil melakukan;
- Sistem berkelompok;
- Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa muda;
- Kegiatan di alam terbuka;
- Sistem tanda kecakapan;
- Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
- Kiasan dasar;
2.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada
pelaksanaan Kode Kehormatan.
3.
Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas
unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya
mempunyai fungsi pendidikan yang
spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.